ASSALAMU ALAIKUM

HI!...
WELCOME TO MY BLOG...THIS IS MY EXPRESSION AND MY PERFECTION TO BE BEST WRITER..I HOPE YOU ENJOY TO READ MY WRITING

Selasa, 29 Maret 2011

TANTANGAN UNTUK 2 PEBULUTANGKIS PELATNAS!


Nama saya Harsa Pradhirsa,umur tahun ini akan menginjak 27 tahun dan saya adalah penggemar bulutangkis sejak kecil.Tujuan saya menulis surat ini pada bapak adalah untuk mengungkapkan rasa kekecewaan saya yang teramat dalam pada prestasi bulutangkis negeri ini yang sudah menuju titik nadir atau halusnya titik paling terendah.

Dan saya minta maaf jika ada tulisan saya yang menyinggung bapak sebagai ketua umum dan juga yang lainnya,tapi apa yang saya tulis ini murni dari hati saya yang terdalam dan juga dari pengamatan saya selama ini.Sekali lagi saya minta maaf.

Sejak emas Olimpiade diraih pada tahun 2004,sejak saat itulah pebulutangkis negeri ini mengalami penurunan paling drastis dalam 7 tahun terakhir ini dan berbagai masalah mulai menerpa PBSI yang dimulai dari permasalahan dana sampai yang baru-baru ini terjadi yaitu pengunduran diri Lius Pongoh dan Christian Hadinata dan diikuti oleh pelatih yang ada di pelatnas dengan alasan pelatih asing.Bukannya saya meragukan kemampuan bapak sebagai ketua umum,tapi sebagai ketua umum yang memimpin organisasi bulutangkis yang mana olahraga ini sangat dicintai oleh bangsa ini dan menjadi tumpuan meraih medali emas,khususnya Olimpiade..seharusnya bapak dan yang lain mendengarkan masukan dan kritikan dari masyarakat demi kemajuan bulutangkis negeri ini agar bisa mengibarkan kembali sang merah putih di arena bulutangkis dunia seperti waktu dulu…

Yang paling membuat saya kecewa adalah PBSI seolah menutup mata dan telinga dalam hal ini yang akhirnya membuat bulutangkis negeri ini benar-benar jatuh ketitik nadir karena tak ada satupun gelar yang diraih oleh pebulutangkis negeri ini.Yang paling memalukan adalah kegagalan semua pebulutangkis negeri ini di ALL ENGLAND beberapa waktu lalu bahkan tunggal putra yang menjadi tumpuan utama malahan “keok” di babak-babak awal.

Dan sorotan paling utama saya tujukan pada sektor tunggal putra…sejak 2004,saya melihat para pemain tunggal putra negeri ini yang masih ada di pelatnas dan juga yang berkiprah diluar pelatnas,performanya sungguh menurut saya ada dilevel amatir.Yang pertama tentu saja yang berkiprah diluar pelatnas yaitu Taufik Hidayat.Dia pernah mengatakan kalau tujuan dia tidak lagi di pelatnas adalah untuk menjadi pemain profesional,tapi apa kenyataannya?...

Justru ketika dia bermain di luar pelatnas,performanya jauh lebih menurun drastis dibandingkan ketika dia masih di pelatnas.Kalau tidak percaya,lihat saja bukti gagalnya dia melangkah dari babak penyisihan yang mana dia kalah dari pemain yang justru bukan unggulan.Kalau dia mengaku sebagai profesional,seharusnya level performanya jauh lebih meningkat bukannya menukik tajam.Apapun alasan yang dia buat,bagi saya tidak ada artinya jika melihat fakta yang terjadi.Kalau alasan umur yang menjadi masalah,bagi saya justru umur yang segitu harusnya masih bisa tetap fit,lihat saja para pemain sepakbola luar negeri,bahkan di usia 40 masih bermain,seharusnya pebulutangkis yang mengaku profesional meniru apa yang pesepakbola lakukan untuk menjaga level permainannya.Kalau dia memang seorang pemain profesional,seharusnya dia tidak kalah terus-terusan oleh pemain yang sama yaitu Lee Chong Wei,Lin Dan dan Chen Jin.Masa pemain profesional terus-terusan kalah dari ketiga pemain itu.

Yang kedua adalah pemain yang masih ada di pelatnas…..
Saya melihat performa mereka berdua yaitu Sony dan Simon jauh dibawah standar atau sangat menurun….saya melihat mereka tidak ada kemajuan berarti sama sekali,baik dari performa,stamina,fisik dan juga dari kualitas permainan.Alasan cedera bagi saya tidak dapat dijadikan alasan mutlak karena setiap pebulutangkis pasti pernah cedera tapi ketika pulih,mereka langsung meningkat performanya,tapi untuk yang dua pemain ini justru tidak menunjukkan peningkatan berarti.Dan dari cara mereka berdua bermain,saya pastikan tidak ada perubahan sama sekali dari permainan mereka,masih saja cara lama yang justru sudah terbaca oleh lawan yang berada diatas mereka,sebut saja Lin Dan.

Dan hal paling penting yang terjadi yang mengakibatkan bulutangkis negeri ini selalu gagal adalah faktor “MOTIVASI,KEPERCAYAAN DIRI & MENTAL JUARA SERTA SEMANGAT UNTUK MENANG!”…Dan 4 kunci itu yang tidak dimiliki mereka selama ini.Dan sekarang turnamen terdekat adalah piala Sudirman dan saya harap bapak tidak berharap lebih kalau pebulutangkis negeri ini bisa meraih kembali piala itu karena kualitas pemain sungguh dibawah standar yang diharapkan.

Dan sebelum saya akhiri….saya punya tantangan untuk 2 pemain pelatnas itu,saya harap tantangan saya bisa bapak terima dan wujudkan.Dan ini tantangan saya pada mereka berdua :
“SAYA INGIN MENANTANG MEREKA BERDUA UNTUK BERTANDING DENGAN SAYA DAN JIKA SAYA MENANG,MAKA SAYA BISA DITERIMA MENJADI ANGGOTA PELATNAS CIPAYUNG DAN BISA MEWUJUDKAN IMPIAN SAYA SEJAK KECIL MESKIPUN HANYA UNTUK 5 TAHUN SAJA…TAPI DALAM 5 TAHUN ITU,SAYA YAKIN BISA MEWUJUDKAN TARGET PBSI..”
Memang,hal itu tak akan begitu saja bapak terima karena hal itu akan memalukan PBSI,tapi saya tidak main-main dengan yang saya tulis ini karena saya yakin saya bisa mengalahkan mereka berdua karena saya punya permainan saya sendiri dan saya tidak seperti mereka berdua cara bermain yang menurut saya cara bermain malas-malasan.Mungkin menurut bapak usia saya sudah terlambat,tapi bagi saya tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu.Saya harap tantangan saya bisa bapak dan yang lain terima dan ini bukan menyangkut uang semata tapi murni untuk kebangkitan bulutangkis negeri ini.

Dan waktu yang saya berikan untuk jawabannya adalah sampai tanggal 6 April 2011.Jika dalam jangka waktu itu tidak ada juga balasannya,maka saya bisa pastikan kalau 2 pemain itu tidak punya keberanian untuk menerima tantangan saya.Saya tahu saya punya kekurangan,tapi itupun hanya dalam soal penempatan serve awal,selebihnya saya tahu semuanya….Saya benar-benar berharap kalau tantangan saya ini bisa direspon oleh bapak selaku ketua umum….

Saya rasa sudah cukup saya menulis,saya benar-benar minta maaf jika ada tulisan saya yang menyinggung bapak.Saya tidak punya maksud apa-apa selain hanya untuk mencoba kemampuan saya dan mengungkapkan apa yang selama ini saya lihat.Saya berharap bapak mau mempertimbangkan tantangan saya ini….Terima kasih untuk waktunya telah sudi membaca tulisan saya ini….Wassalam…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar